Beritaistana.com
BANDUNG | – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi,(KDM), menyatakan keseriusannya dalam menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas pinjaman ilegal atau bank emok “Rentenir ” Lintah darat di daerahnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah telah bekerja sama dengan Polda Jawa Barat untuk menindak koperasi yang tidak sah yang beroperasi dengan cara yang mirip rentenir.
Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa pinjaman ilegal “Rentenir” Lintah darat, yang menyamar sebagai koperasi masih banyak terjadi di pedesaan dan sering dijadikan pilihan oleh masyarakat yang membutuhkan uang dengan cepat.
Namun, tindakan ini sangat merugikan mereka karena membebankan bunga yang tinggi dan potongan awal yang tidak wajar.
“Contohnya, jika masyarakat meminjam Rp1 juta, yang mereka terima hanya Rp900 ribu karena ada pemotongan biaya administrasi. Esok harinya mereka harus mulai membayar cicilan, dan bunganya bisa mencapai 10-20 persen. Kadang bahkan lebih,” ungkap Dedi.
Presiden Prabowo telah mengusulkan kebijakan untuk pinjaman resmi dengan bunga rendah, tetapi menurut Dedi, langkah itu tidak cukup jika bank-bank gelap “Rentenir” masih dibiarkan beroperasi.
Selain membebani masyarakat, bank emok, juga merugikan negara karena tidak membayar pajak, walaupun omsetnya sangat besar.
“Ini merupakan pelanggaran ekonomi. Oleh karena itu, kami mendorong Polda Jabar melalui direktorat ekonomi untuk memanggil mereka. Mereka ada di setiap kabupaten atau kota, dengan kantor resmi yang lengkap,” dan kita akan tegas, “Sikat Habis Bank Emok, Koperasi ilegal, yang sebenarnya Rentenir yang menghisap habis seperti lintah darat, tegas KDM, (Elang08)
Post Views: 4.963