Beritaistana.com
BREBES Selatan | – Kepala Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, H. Abdurahman (Kaji karman) dibuat geram usai dituding sebagai provokator dalam rencana aksi unjuk rasa warganya.
Tudingan itu datang dari pihak keamanan PT KAI Daop V Purwokerto saat terjadi ketegangan di dekat lokasi underpass jalur rel kereta api Dukuh Keseran.
Kaji karman menegaskan, aksi yang direncanakan warga bukan tanpa alasan. Menurutnya, ini soal keselamatan dan harga diri masyarakat yang selama bertahun-tahun harus menghadapi bahaya karena sempit dan rendahnya underpass tersebut.
“Ini bukan sekadar jalan, ini soal martabat dan keselamatan warga Winduaji.
Kami sudah kirim surat tiga kali, tapi tak kunjung ada respons. Kami beri waktu satu bulan, kalau masih diabaikan, ribuan warga akan turun ke jalan!” tegas Abdurahman (kaji karman) dalam audiensi bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan perwakilan Pemkab Brebes, Selasa (20/5/2025).
Ancaman aksi besar-besaran itu bukan gertakan kosong. Pemerintah Desa Winduaji telah mengirim surat pemberitahuan aksi damai ke Polres Brebes, lengkap dengan jumlah massa dan titik kumpul.
“Underpass Dukuh Keseran selama ini jadi sumber keresahan warga. Bentuknya yang menyerupai huruf “U” dengan tikungan tajam, lebar hanya 4 meter dan tinggi 3,5 meter, sudah tak layak dilewati.
Kerap terjadi kecelakaan, dan kendaraan besar, termasuk truk pengangkut kayu – tulang punggung ekonomi warga – tak bisa melintas.
Puncaknya, beberapa waktu lalu, sebuah mobil pemadam kebakaran tak mampu masuk ke desa karena terhalang underpass. Akibatnya, warga terpaksa memadamkan api dengan alat seadanya.
Dalam audiensi, pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalui Siska Sasanti menyatakan memahami keresahan warga. Namun, perbaikan hanya bisa dilakukan jika Pemkab Brebes mengajukan permohonan resmi ke Kementerian Perhubungan.
Menanggapi itu, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Brebes, Anna Dwi Rahayuning Rizky, menyebut pihaknya akan segera menyampaikan ke bupati, untuk membuat permohonan disertai kajian teknis sesuai syarat Dirjen Perhubungan.
Di akhir pertemuan, Kades Abdurahman (kaji karman) tetap bersikukuh bahwa warga tak akan mundur. Jika dalam waktu satu bulan tak ada kejelasan, mereka siap turun ke jalan.
Redaksi : Tim beritaistna.com Brebes
Post Views: 6.815