Dobo, Maluku – Mediaistana.com – Air pasang yang terjadi selama tiga hari mengakibatkan satu desa di Kecamatan Aru Utara Marlasi, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, terendam. Ratusan rumah di Desa Wahayum, yang hanya berjarak sekitar 3 meter dari bibir pantai, terendam air pasang pada sore hari Jumat (4/4/25) mulai pukul 2 sore hingga malam hari.
Warga setempat telah bersiap-siap dengan mengamankan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi untuk melindungi dari genangan air laut. Meskipun rumah mereka sudah terendam air laut hingga -+ 2 meter, mereka hanya bisa pasrah dan berdoa agar air pasang cepat surut sehingga dapat membersihkan rumah mereka untuk kembali beraktivitas. Sementara itu, anak-anak mereka diamankan di atas rumah yang lebih tinggi, sementara orang tua tetap bertahan di dalam rumah yang terendam.
Dengan kejadian ini, warga Desa Wahayum meminta bantuan kepada pemerintah setempat untuk membuat tanggul penahan ombak, mengingat kejadian serupa baru pertama kali terjadi di desa mereka dan semua rumah terendam tanpa ada yang lolos dari ancaman ini.
Ali Wamir, salah satu warga setempat, berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Aru segera menangani masalah ini. Dia mengingatkan bahwa kondisi alam yang akan datang tidak dapat diprediksi, sehingga penting bagi pemerintah untuk melakukan kajian anggaran bersama DPRD dan dinas terkait dalam penanganan bencana.
Bencana air pasang ini tidak hanya terjadi di Desa Wahayum, tetapi juga dialami di wilayah Kota Dobo dan desa-desa lain di pesisir pantai Kabupaten Kepulauan Aru. Oleh karena itu, Ali Wamir mengharapkan pemerintah daerah dan DPRD Aru melakukan tinjauan ke semua titik yang terkena dampak bencana air pasang, termasuk di desa-desa pesisir pantai lainnya.
Desa Wahayum memiliki posisi yang rawan karena terdapat pasir yang timbul di sekitarnya, serta adanya rawa di bagian belakang yang ditumbuhi pohon bakau.
Selanjutnya Harapan Ali Wamir Warga Desa Wahayum Mengatakan secara geografis Desa Wahayum posisinya semacam ada pasir yang timbul begitu, sedangkan sementara di bagian belakang kampung Wahayum itu ada rawa yang sudah tumbuh dengan pohon-pohon bakau/mangge-mangge, dan di kiri kanan desa Wahayum ada sungai, sehingga harapan untuk Pemerintah Daerah yang baru ini bisa membantu untuk mengatasi Air Pasang itu, dengan dibangun dua talut penahan ombak untuk datangnya air pasang.
Lanjut Wamir, Kemudian dari depan kampung Wahayum juga bisa dilakukan peninggian talut, sehingga bisa terhindar dari kondisi seperti yang kami liat pada saat ini kampung kelahiran saya tenggelam terkena air pasang. ,” itu Harapan Ali Wamir,”. (MI.UP)
foto: Ali Wamir