29.3 C
Jakarta
BerandaKESEHATANDedikasi Tanpa Batas: Kisah Bidan Dona yang Berenang Seberangi Sungai Demi Pasien...

Dedikasi Tanpa Batas: Kisah Bidan Dona yang Berenang Seberangi Sungai Demi Pasien di Pasaman

Beritaistana.com

PASAMAN, Sumbar | – Di tengah desa terpencil dan minimnya akses, ditambah kondisi alam yang menantang, seorang bidan desa di Pasaman, Sumatera Barat, menunjukkan arti sesungguhnya dari dedikasi dalam profesi kemanusiaan.

Dialah Dona (46) seorang bidan desa yang viral setelah aksinya terekam saat berenang menyeberangi sungai demi menjangkau pasiennya, usai jembatan penghubung desa terputus akibat banjir.

Lokasi sungai yang dilaluinya dengan cara berenang itu adalah Batang Pasaman di Kenagarian Cubadak Barat, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Dona menceritakan, dirinya berenang menyeberangi sungai itu terjadi pada Jumat (1/8/2025) pagi. Hal itu dilakukan, karena jembatan yang menjadi akses penghubung warga untuk melintasi sungai putus total. Padahal, Dona sedang dibutuhkan seorang warga di seberang yang sedang sakit

Tanpa ragu dan tanpa perlengkapan keselamatan khusus, Dona menyusuri derasnya aliran sungai yang membelah wilayah Pasaman. Ia hanya membawa tas kecil berisi perlengkapan medis dasar, semuanya demi memastikan pasiennya mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal,

Aksinya ternyata direkam oleh warga setempat yang merasa takjub dan haru melihat pengabdian sang bidan. Video tersebut cepat menyebar di media sosial dan menuai beragam pujian dari warganet. Banyak yang menyebut Dona sebagai “pahlawan kemanusiaan” di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan di pelosok negeri.

“Saya tidak sempat berpikir panjang, yang saya pikirkan hanya kondisi pasien saya. ujar Dona kepada awak media,

Menurut warga, jembatan yang biasa dilalui memang sudah lama dalam kondisi rusak, dan banjir beberapa hari sebelumnya membuatnya ambruk total. Namun, meski kondisi tersebut menyulitkan aktivitas, pelayanan kesehatan tetap harus berjalan.

Bidan “Dona sudah sering datang ke desa kami, bahkan saat kondisi hujan dan jalan berlumpur. Tapi kali ini luar biasa, dia berenang demi pasien,” kata Dedi, salah seorang warga yang turut membantu Dona setelah sampai di seberang.

Bidan Dona tinggal di Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman, sementara pasien ada di Sinoangan Cubadak yang lokasinya berjarak sekitar 26 kilometer.

Dengan kondisi cuaca yang hujan, Dona lalu menuju rumah pasiennya. Di pertengahan jalan, ia mendapati kabar bahwa jembatan yang akan dilaluinya putus sejak malam harinya.

“Awalnya saya kira masih bisa dilalui dengan berjalan kaki, ternyata tidak bisa sama sekali,” Saya memutuskan untuk turun ke sungai. Mantel hujan yang saya pakai, saya lepas, saya pasangkan ke tas saya biar tidak basah. Lalu saya masuk ke sungai dan berenang,” ungkapnya.

“Ini bicara hati nurani. Ada warga yang membutuhkan tenaga saya.Satu-satunya upaya, ya harus berenang. Awalnya dilarang, mau tidak mau berenang harus saya lakukan,” sambungnya.

Dona mengakui pada saat itu tidak ada pakaian selain yang melekat. Akibatnya, ia datang ke rumah pasien dalam kondisi basah kuyup.

Dona diketahui merupakan bidan desa yang telah bertugas sejak tahun 1999. Tahun 2007, ia berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kini berdinas di Puskesmas Simpang Tonang, Kecamatan Duo Koto Pasaman.

Berdedikasi Tinggi

Terpisah Kepala Puskemas Simpang Tonang, Aisyah mengakui kinerja Bidan Dona. Ia menyebut, ibu lima anak itu memiliki rekam jejak dengan kinerja luar biasa.

“Saya sudah mengenal beliau sejak tahun 99, saat bertugas disini. Beliau berdedikasi tinggi, mengutamakan pasien dari kepentingan pribadinya,”
Ia menyaksikan sendiri bagaimana Dona harus berangkat ke rumah pasien dalam kondisi apapun.

Aksi Dona membuka mata publik, bahwa masih ada orang orang hebat, yang benar benar berdedikasi tinggi akan profesi nya, bagaimana seorang bidan desa di daerah yang minim akses, melakukan sesuatu demi yang namanya “Kemanusiaan”

Dari sini publik disadarkan akan pentingnya perhatian pada infrastruktur dan layanan dasar di wilayah terpencil Banyak pihak kini mendesak pemerintah daerah untuk segera memperbaiki akses jembatan agar pelayanan kesehatan tidak lagi terhambat. (Pdg)

Post Views: 4.397

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!