Beritaistana.com
BUKITTINGGI | – Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Tatacipta Dirgantara, melakukan kunjungan langsung ke “Minang Kabau” Sumatera Barat pada Sabtu (7/6/2025).
Kunjungan tersebut ditujukan untuk bertemu tiga calon mahasiswa baru ITB yang lolos melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), meski berasal dari keluarga kurang mampu.
Ketiga calon mahasiswa tersebut adalah Nauli Al Ghifari dan Devit Febriansyah dari SMAN 1 Bukittinggi, serta Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang.
Mereka berhasil masuk ke ITB berkat prestasi akademik gemilang dan semangat juang tinggi di tengah keterbatasan ekonomi.
Nauli diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB. Ayahnya, sehari-hari berjualan pakaian bekas di Pasar Atas Bukittinggi, dengan omzet tahunan hanya sekitar Rp8 juta dan tabungan Rp1,5 juta.
Sementara itu, Devit diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB). Ia merupakan satu-satunya perwakilan dari Kecamatan Malalak yang lolos SNBP tahun ini.
Orang tuanya bekerja sebagai kuli angkut kayu manis dengan penghasilan harian tak menentu. ,
Dan Luar Biasa’ nya Warga sekampung bahkan bergotong royong mengumpulkan dana untuk keberangkatannya ke Bandung.
Adapun Deka Fakira Berna diterima di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB.
Ketiganya mendapat beasiswa KIP-Kuliah dari pemerintah, yang sebelumnya dikenal sebagai Bidikmisi, untuk menunjang studi mereka di ITB.
Dalam kunjungan tersebut, Rektor ITB didampingi sejumlah tokoh penting kampus, seperti Imam Santoso (dosen Teknik Metalurgi), Sophi Damayanti (Direktur Kealumnian dan dosen Sekolah Farmasi), dan Nurlaela Arief (Direktur Komunikasi ITB sekaligus dosen SBM).
Selain itu, dukungan juga datang dari sektor industri. PT Paragon Technology and Innovation, melalui perwakilannya Zahra Shofia Hanin, memberikan masing-masing satu unit laptop dan bantuan dana Rp5 juta kepada Nauli dan Devit.
“Di kampus nanti, kalian akan bertemu banyak mahasiswa hebat. Harus tetap berusaha yang terbaik dan jangan putus asa,” pesan Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara, kepada ketiganya.
Kunjungan ini menjadi bukti komitmen ITB dalam memberikan akses pendidikan tinggi yang inklusif bagi anak bangsa dari seluruh pelosok negeri.
Kisah Nauli, Devit, dan Deka menjadi inspirasi nasional bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih pendidikan tinggi bermutu. (Red)
Post Views: 5,495