Beritaistana.com
BREBES| Ramai di beritakan sebelumnya Aliansi Masyarakat Peduli Kesehatan (AMPK) Brebes dan beberapa Lembaga Swadaya Serta Aktivis di Kabupaten Brebes menggelar aksi demonstrasi damai di depan Kantor Bupati Brebes, Selasa, 29 April 2025. Aksi ini menuntut pemerintah daerah untuk segera mengaktifkan kembali program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang dihentikan sejak awal tahun ini.
Penghentian skema NON CUT OFF JKN di Brebes membuat banyak warga miskin kehilangan akses terhadap layanan kesehatan. Mereka yang sebelumnya bergantung pada Jamkesda atau SKTM kini harus membayar biaya berobat yang tinggi.
Merujuk pada Surat Edaran No.400.7/1994/XII/2024 tentang pemberhentian skema NON CUT OFF JKN di Kabupaten Brebes, Jamkesda dan SKTM sudah tidak berlaku otomatis sejak 1 Januari 2025.
“Hal ini menyebabkan banyak warga miskin yang belum menjadi peserta JKN, baik Mandiri maupun PBI, kembali terbebani biaya pengobatan yang mahal.
“Kalau regulasi terlalu kaku, masyarakat kecil jadi korban. Sistem harus lentur saat nyawa menjadi taruhan,”
ketiadaan Jamkesda dan SKTM di Brebes mengharuskan pemerintah daerah mencari terobosan yang tidak hanya administratif, tapi juga bersifat responsif dalam kondisi darurat.
Adapun pendaftaran aktif JKN PBI dan perluasan skema pembiayaan melalui APBD menjadi langkah yang diharapkan mampu menutup celah perlindungan bagi warga miskin, ungkap Sadiqoh Salah satu aktivis yang ikut menyuarakan agar Jamskeda Brebes kembali’ di berlakukan,
Sebelumnya di beritakan Seorang Balita di kecamatan Bantarkawung Harus “Meregang Nyawa” karena disinyalir terkendala administrasi , dimana orang tua nya tidak terdaftar dalam BPJS kesehatan,
Apa itu Jamskeda. ?
Jamkesda merupakan program jaminan kesehatan daerah yang berbeda dengan BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) yang bersifat nasional.
Jamkesda adalah singkatan dari Jaminan Kesehatan Daerah, yaitu program jaminan kesehatan yang dibiayai oleh pemerintah daerah.
“Jamkesda ditujukan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada penduduk daerah agar dapat mengakses pelayanan kesehatan yang layak dan bermutu.
Sasarannya : Umumnya ditujukan bagi masyarakat miskin atau kurang mampu yang belum memiliki jaminan kesehatan lain.
Terpisah Slamet Maryoko, yang akrab disapa Bang Djarot, selaku Ketua Gerakan Otak Sehat (GERTAKS) Kabupaten Brebes, turut menyuarakan keprihatinannya. Ia meminta agar pemerintah meninjau ulang keputusan tersebut.
“Penghapusan Jamkesda harus dipertimbangkan matang-matang. Jangan sampai rakyat kecil jadi korban kebijakan yang tidak berpihak,” tegasnya Jarot. Rabu, ( 30/04/2025 )
Jamkesda kembali diberlakukan atau setidaknya disediakan solusi nyata bagi masyarakat yang terdampak.
” Mungkin tak hanya orang dewasa, beberapa anak-anak yang menjadi korban ketidakjelasan sistem jaminan kesehatan juga turut hadir, menggambarkan betapa mendesaknya solusi dari pemerintah.
Kami berharap adanya dialog terbuka antara pemerintah daerah, DPRD, dan perwakilan masyarakat guna merumuskan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kebutuhan rakyat kecil. Serta ada kebijakan yang harus dievaluasi. Jangan biarkan masyarakat miskin semakin terpuruk akibat kehilangan akses layanan kesehatan,” ujar Djarot
Hal senada disampaikan oleh warga Brebes lainnya, Bagus Handoko, yang menyatakan kekecewaannya atas dihapusnya Jamkesda dan berharap agar suara masyarakat dapat didengar oleh para pemangku kebijakan.
Berkaca pada Banyaknya permintaan dari beberapa Tokoh dan Aliansi yang ada di Brebes mengenai Jamkesda, Pimred beritaistana.com Mencoba menghubungi Ketua Komisi 4 Brebes Ferry Anggrianto melalui Pesan WhatsApp,
Bung Ferry Anggrianto Selaku ketua Komisi 4 Yang membawahi bidang Kesejahteraan Sosial,kesehatan dan pendidikan “Menyatakan” Bahwa kebijakan mengenai Jamkesda lagi di Musyawarahkan bersama dengan mengundang mitra kerja terlebih dahulu untuk di tinjau ulang,
Semoga dengan duduk bersama para pemangku kebijakan di kabupaten Brebes, dapat menghasilkan Satu kebijakan” yang benar benar berpihak kepada Masyarakat,
( Red : Iqbal Ck08)
Post Views: 8,094